BAB 7 PENGANGGARAN MODAL
I. Pengertian
dan Manfaat Penganggaran Modal
Penganggaran
modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
(benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan
penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi
ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di
waktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi
dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).
Penganggaran
modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran
(cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk
diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Penganggaran
modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi dari
beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau
memilih investasi yang paling menguntungkan. Ketidaktepatan dalam menetapkan
pilihan investasi akan menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian ril ataupun
kerugian karena kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih
menguntungkan (opportunity cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis
investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada, sehingga
dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari setiap rupiah dana
yang diinvestasikan.
Manfaat Penganggaran Modal :
a.
Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
b. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment.
c.
Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
d. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
II. Aliran Kas
Di dalam
melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai
dari investasi awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan
masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan
proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi
positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Masalah
Dalam Menghitung Aliran Kas
Perusahaan
mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum
melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus
kas tambahan (incremental cash flow). Incremental cash flow ini yang
digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan
metode net present value.
Empat (4)
hal yang harus diperhatikan di dalam menentukan arus kas tambahan yaitu (Ross,
2008) :
1.
Sunk Cost
Pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh
keputusan menerima atau menolak suatu proyek.
2.
Opportunity
Cost Biaya yang timbul karena perusahaan kehilangan kesempatan menerima
suatu pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada proyek yang lain.
3.
Side Effect
Dapat diklasifikan sebagai erosion atau synergy.
Erosion terjadi ketika produk baru menurukan cash flow sedangkan synergy
terjadi sebaliknya
4.
Allocated
Cost Dilihat sebagai pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada
proyek.
Arus kas
dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen yaitu:
a.
Initial
investment (Investasi awal) : Semua pengeluaran yang digunakan untuk
membiayai proyek tersebut.
b.
Free Cash
Flow Arus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut berlangsung.
Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar (pendapatan
dan biaya) setelah dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga dan
depresiasi.
c.
Terminal
Value Arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut
dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut
III. Metode
Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya
1.
Payback
periode
Jangka waktu
yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam, semakin
cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus
diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang
diinvestasikan akan bisa kembali)
·
Kebaikan :
sangat mudah diterapkan
·
Kelemahan :
a.
tidak
memperhatikan time of money value
b.
tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak bisa
digunakan sebagai alat ukur.
Rumus:
Payback
periode = jumlah investasi * 1 tahun
Proceed
jika
payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
jika
payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
2.
Net Present
Value (NPV)
Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang
dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
·
Kebaikan :
a. memperhitungkan
time value of money
b. memperhitungkan seluruh cash flow
selama usia investasi
·
Kelemahan :
dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto
tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
Rumus :
NPV =
PVNCF – PVNOL
Langkah –
langkah :
a.
Tentukan
discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau Required Rate
Of Return.
b.
Menghitung
present value dari net cash flow.
c.
Menghitung
present value dar net outlay.
d.
Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan PVNOL.
e.
Kriteria :
Jika NPV (+), investasi diterima.
Jika NPV (-), investasi ditolak.
3.
Internal
Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate
yang menunjukkan present value cash flow = present value outlay. IRR yang didapat dibandingkan dengan biaya modal yang ditanggung
peruusahaan.
IRR
|
=
|
I2
|
+
|
NPV2
|
x
|
(i2 –
i1)
|
NPV1 - NPV2
|
Di mana :
I1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)
I2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1 = net present value 1
NPV2 = net present value 2
I1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)
I2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1 = net present value 1
NPV2 = net present value 2
Jika
IRR > I, investasi diterima
Jika IRR < I, Investasi ditolak
4.
Profitability
Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
Rumus :
Profitability Index
= PV. Proceed
PV.outlay
Jika PI >
1, investasi diterima
Jika PI <
1, investasi ditolak
5.
Accounting
Rate of Return
Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported acc.Income.
Metode ini menilai suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-rata dengan
jumlah modal yang ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba bersih
dengan rata-rata modal yang ditanam.
·
Kebaikan :
terletak pada kesederhanannya yang mudah dimengerti karena menggunakan data
akuntansi yang tersedia.
·
Kelemahan :
a.
Tidak
memperhatikan time of money value
b.
Untuk proyek yang ada rata-rata
laba bersihnya
Rumus :
ARR = Jumlah
EAT x 100%
Investasi
jika ARR
> 100%, investasi diterima
jika ARR
< 100%, investasi ditolak
materi salah. ulangi
BalasHapus